Akronimnya OBE. Kependekan dari Outcome-Based Education. Ini barang baru di dunia pendidikan. Para dosen diminta kenalan dan bisa mempraktikkan OBE.
Intinya, OBE itu mengubah paradigma atau cara pandang dalam pembelajaran di kelas-kelas perguruan tinggi. Tadinya, dosen aktif menyampaikan materi, menjadi sumber pengetahuan, dan mahasiswanya pasif saja.
Penerapan OBE dipicu oleh tuntutan dunia kerja dan inovasi kekinian. Pembelajaran terkini basisnya bukan hanya materi yang dikuasai mahasiswa. Tapi, juga luaran hasil pembelajaran harus bisa dibuktikan.
Kebutuhan adanya luaran ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi serta kebutuhan dunia kerja. Harus diakui, perkembangan teknologi saat berjalan sangat cepat. Sementara dunia kerja kian kompetitif.
Dengan situasi tersebut, dosen dan mahasiswa dituntut berubah. Keterlibatan mahasiswa dan sikap aktif mereka menjadi elemen penting agar para mahasiswa nantinya lebih siap dalam beradaptasi dengan dunia kerja yang makin menantang.
Lantas, seperti apa kondisi ideal kelas-kelas di perguruan tinggi yang sudah menerapkan OBE? Saya mencoba membuat ilustrasinya dengan Bing Image Creator menggunakan prompt sebagai berikut; situation at class which use outcome-based education as education standard.
Jika orang jawa bilang, hidup sekadar mampir ngombe. Kini tugas para dosen untuk bisa ngOBE. NgOBE artinya menerapkan OBE dalam proses pembelajaran di kelas-kelas agar lulusan dari perguruan tinggi memiliki nilai lebih atau added value pada saat lulus dan kemudian memasuki dunia kerja.
Komentar
Posting Komentar